Wednesday, December 7, 2011

Mengenali Beberapa Teknik Penyerangan Pada Website Anda

Di pertengahan 2009, maraknya satu bentuk pembajakan password FTP yang disebut juga serangan “gumblar” atau “martuz” , mempatenkan model pencurian ini menjadi salah satu cara yang paling sering digunakan untuk melakukan hacking. Cara kerja gumblar atau martuz adalah memodifikasi hasil pencarian Google sehingga setiap klik pada link yang tampil di hasil pencarian akan diredirectkan ke situs penyedia badware. Badware yang terdownload akan secara otomatis menyebarkan gumblar atau martuz ke PC korban. Untuk kemudian mencari password login FTP di PC korban dan mengirimkannya ke sebuah komputer remote. Komputer remote tersebutlah yang bertugas untuk melakukan login FTP ke website korban dan memodifikasi halamannya, termasuk menginstal kopian baru dari gumblar atau martuz sehingga bisa menggandakan sendiri. Itulah sebabnya menghapus program ini tidaklah cukup untuk membersihkan situs anda. Serangan ini mengambil keuntungan dari sebuah fakta bahwa ada banyak PC yang miskin perlindungan di dunia. Dan personal komputer tersebut nahasnya adalah milik webmaster yang informasi login websitenya disimpan di personal komputer mereka. Karena itulah, lengkapi personal komputer anda dengan perlindungan antivirus yang memadai untuk pencegahan infeksi gumblar atau martuz di situs anda. Dan jangan sekali-kali membookmark informasi login anda.

2) Serangan Remote File Inclusion (RFI)

Sebelum kemunculan gumblar atau martuz, serangan RFI adalah satu bentuk ancaman terbesar. Prinsip kerja serangan RFI adalah menipu sebuah website yang telah berjalan untuk mengcopy kode dari website eksternal. Kode yang dicopy menyusup ke dalam script yang dieksekusi, dan menjadi bagian di dalamnya. Sehingga, setiap script tersebut dieksekusi kembali, sebaris kode tersebut juga ikut dieksekusi. Sebaris kode tersebut fungsinya adalah untuk mendownload badware ke komputer pengakses. Adapun indikasi serangan RFI adalah di akses log website anda akan tampil koding seperti ini:

Perhatikan bahwa sebaris koding di atas terkandung link eksternal ke situs lain. Link tersebut mengarah ke remote server yang menyimpan badware di dalamnya. Tujuannya adalah membuat pengunjung situs anda yang mengeksekusi sebaris koding tersebut diarahkan ke server remote untuk mendownload badware di dalamnya.
Satu alasan mengapa banyak sekali website yang rentan terhadap RFI adalah aplikasi CMS semacam Joomla, WordPress, dan lain sebagainya, seringkali sangat kompleks berisi ribuan baris kode. Beberapa baris seringkali adalah versi lama yang masih rentan terhadap serangan RFI. Ditulis sebelum ancaman RFI dikenal luas sehingga koding tidak diprogram agar kebal dari serangan RFI. Nahasnya aplikasi ini kemudian dipakai oleh milyaran website. Sehingga apabila satu saja vulnerability terhadap RFI diketahui, membuat milyaran website menjadi sasaran empuk disusupi RFI.  Itulah sebabnya kita perlu mengupdate aplikasi web kita ke versi yang terbaru, yang tentunya lebih kebal terhadap RFI.

3) Serangan Local File Inclusion (LFI)

Serangan LFI hampir sama seperti RFI, bedanya mereka mencoba untuk menipu sebuah halaman web agar menampilkan konten dari file sistem server yang penting, yang seharusnya restricted dan tidak boleh diakses. Indikasi serangan LFI adalah di akses log website anda akan tampil koding seperti ini:
Perhatikan sebaris koding susupan LFI, terkandung path ke sebuah file di server anda yang ingin penyerang lihat pada halaman tampilan. Koding tersebut akan membuat sistem menampilkan konten dari file password. Walaupun password ditampilkan dalam bentuk enkripsi, tetapi sekali penyerang mendapatkannya, dengan mudah mereka bisa mendekripsinya.
Cara menanggulangi serangan LFI adalah dengan melatih kemampuan koding kita dan memperdalam pengetahuan tentang pembatasan .htaccess

4) Serangan Injeksi SQL

Pada dasarnya serangan ini sama dengan RFI dan LFI, bedanya obyek yang diserang adalah halaman web yang menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk melakukan query dan memanipulasi database, semisal MySQL. Cara kerjanya adalah dengan menanamkan komando SQL di sebaris koding untuk menipu sistem agar membocorkan informasi rahasia. Berikut salah satu contoh dari serangan injeksi SQL yang nantinya akan muncul pada akses log website anda:
Target yang dituju bukanlah komando PHP include() seperti halnya LFI dan RFI. tetapi, targetnya adalah melakukan komando query SQL. Seperti contoh sederhana di atas, jika query basic seharusnya mengambil dan menampilkan beberapa data user untuk satu user saja, injeksi bagian baru dari string SQL “OR 1=1″ mengakibatkan sistem yang mengeksekusi kode ini akan menampilkan data untuk semua user. Hal ini karena logika biner “1=1″ selalu bernilai true, jadi setiap record di database menjadi selalu cocok, dan membuat halaman tampilan akan menampilkan apapun karena selalu bernilai true.
Kembali lagi, pengertian script yang mendalam sangatlah diperlukan untuk menanggulangi serangan ini.

5) Password Attack

Di samping gumblar, ada cara lain bagi penyerang untuk mencuri password situs anda. Yaitu dengan berulang-ulang mencoba untuk login dengan kombinasi user ID dan password yang berbeda, berharap untuk menebak manakah yang benar. “menebak” di sini adalah melalui serangan otomatis dengan memasukkan berbagai susunan huruf dan angka dalam beberapa detik. Inilah sebabnya mengapa sangatlah penting bagi kita untuk menggunakan password yang susah di crack. Yaitu password yang sangat panjang, memuat berbagai macam karakter, dan random, yang akan membuat bahkan komputer tercepatpun membutuhkan waktu lama untuk melakukan cracking password anda. Cara lain yang efektif adalah dengan mengaktifkan settingan proteksi brute force, agar melakukan blok IP tertentu jika melakukan kesalahan gagal login lebih dari 3 kali.

source dari  Jagoan hosting

No comments:

Post a Comment

Hosting Gratis

Web hosting

Archives

shareyourthinkall searchengine portalsite download